Maandag 09 September 2013

Akuntansi Kas

Akuntansi Kas
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, kas sangat penting baik dalam rumah tangga, konsumsi, maupun rumah tangga produksi (perusahaan). Hampir setiap kegiatan dalam perusahaan berkaitan dengan dana kas.

Karena sifatnya, antara lain: volume fisik kecil, nilainya tetap (sebesar nilai nominalnya), tidak adanya identifikasi pemilikan dan sangat mudah dipindahtangankan, maka untuk mencegah terjadinya penyelewengan perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas.


1.     Pengertian Kas
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan di bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

Yang termasuk kas antara lain:
·         Uang kertas dan logam
·         Chek dan bilyet giro
·         Simpanan di bank dalam bentuk giro
·         Treveler’s chek, yaitu cek yang dikeluarkan khusus untuk perjalanan (thurisment-bisnis).
·         Momey order, yaitu surat perintah membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan keperluan pengguna.
·         Cashier’s chek, yaitu cek yang dibuat oleh suatu bank untu suatu saat dicairkan di bank itu juga
·         Bank draft, yaitu cek atau perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai rekening di bank lain, yang dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah melalui penyetoran terlebih dahulu di bank pembuat.
Ciri-ciri kas adalah dapat digunakan segera sebesar nilai nominalnya. Sehingga yang tidak dapat digunakan segera sebagai alat pembayaran dan tidak sesuai dengan nilai nominalnya tidak dapat digolongkan sebagai kas.
Yang tidak termasuk kas antara lain:
·         Cek mundur (past dated check)
·         Deposito berjangka (certificate of deposit)
·         Wesel/promes (notes)
·         Surat berharga (marketable securities)
·         Kas yang diselisihkan untuk tujuan tertentu dalam bentuk dana (funds).
Misalnya diselisihkan untuk membayar deviden, untuk pelunasan pinjaman obligasi dan lain-lain.
Fungsi kas dalam suatu perusahaan sangatlah penting, karena hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas. Tanpa kas kegiatan suatu perusahaan tidak akan bisa berjalan lancar.
2.      Pengawasan Kas
Karena sifatnya yang sangat mudah dipindah tangan dan tidak dapat dibuktikan pemilikannya, kemungkinan terjadinya penyelewengan akan besar, maka perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap kas.
Pengawasan intern perusahaan terhadap kas antara lain dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Dalam penerimaan uang
·         Menetukan fungsi-fungsi dalam penerimaan secara jelas, dan menetapkan agar setiap penerimaan kas segera dicatat dan disetor ke bank.
·         Mengadakan pemisahan fungsi antara pengurus/perusahaan (penerimaan dan penyimpanan) dengan pencatatan kas.
·         Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas.
·         Menetapkan pelaksanaan laporan kas setiap hari.
b.      Dalam pengeluaran uang
·         Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.
·         Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.
·         Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti (dokumen-dokumen yang lengkap) atau digunakan sistem voucher.
·         Menagadakan pemisahan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas.
·         Melakukan pemeriksaan intern dalam waktu yang tidak tentu.
·         Menetapkan membuat laporan kas harian.

Untuk menerapkan prinsip-prinsip pengawasan intern terhadap kas seperti tersebut di atas, perlu:
 a.Pembentukan dana kas kecil (petty cash funds).
b.Diadakan rekonsiliasi antara saldo kas menurut laporan bank untuk setiap periode.
c.Menggunakan sistem voucher dalam melakukan pembayaran atau pengeluaran uang.

3.      Perhitungan Uang Kas
Untuk melalukan pemeriksaan terhadap kebenaran pencatatan uang kas, perlu diadakan perhitungan uang kas yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.       Pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada yaitu saldo awal ditambah penerimaan kas dan dikurangi pengeluaran kas.
b.      Pemeriksaan saldo kas secara fisik, yaitu menghitung uang yang ada di dalam kas dan menghitung semua yang termasuk kas.
Untuk melakukan pemeriksaan saldo kas melalui catatan yang ada, secara umum dibuat bagan sebagai berikut:
Saldo kas awal bulan                                                           Rp. XXX
Penerimaan kas selama satu bulan                                       Rp. XXX +
                                                                                            Rp. XXX
Pengeluaran kas selama satu bulan                                      Rp. XXX -
Saldo kas akhir bulan                                                          Rp. XXX

Pemeriksaan saldo kas secara fisik, dilakukan dengan cara menghitung fisik uang tunai yang ada pada brangkas serta semua yang termasuk kas (cek, bilyet giro, buku simpanan pada bank dan yang lainnya).
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh pemeriksa, disaksikan oleh dua orang atau lebih dan diawasi oleh akuntan (jika perusahaan menggunakan jasa akuntan).
4.      Selisih Kas
Jika terdapat perbedaan selisih antar jumlah uang kas menurut buku dengan jumlah yang ada secara fisik, perlu diadakan penelitian secara seksama, untuk mengtahui sebab-sebab terjadinya perbedaan tersebut:
a.       Kesalahan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas atau pun jurnal pengeluaran kas.
b.      Adanya penerimaan atau pembayaran yang ada nilai recehan (kecil), kemudian dibulatkan ke atas atau ke bawas.
c.       Adnaya uang palsu.
d.      Sebab-sebab yang sama sekali tidak dpat diketahui.
e.       Jika selisih yang terjadi karena keslahan pencatatan atau sebab-sebab lain yang dapat diketahui, maka untuk memperbaikinya harus dibuat jurnal perbaikan (koreksi).




Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking